Minggu, 10 Desember 2017

Joni dan Galah Istimewa

Joni dan Galah Istimewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di sebuah desa kecil di suatu kerajaan, tinggallah empat bersaudara yang hidup tanpa orangtua. Dani adalah anak sulung yang paling bijaksana dan menjadi pemimpin bagi adik-adiknya, Samsul adalah anak kedua yang paling pandai dan berotak cerdas, kemudian Rudi, anak ketiga yang serakah, namun ambisius dan memiliki kemauan kuat, dan terakhir, anak bungsu dari empat bersaudara tersebut adalah Joni. Ia dilahirkan dalam keadaan cacat dimana matanya mengalami kebutaan. Ia hanya dikandung selama tujuh bulan oleh ibunya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan saat mengandung Joni. Beruntung, Joni selamat meski lahir dengan ketidaksempurnaan itu.
Untuk hidup, keempat kakak beradik itu bekerja di perkebunan buah milik kerajaan. Mereka selalu rajin dan kompak dalam bekerja. Namun upah kerja mereka sangatlah minim dan hanya cukup untuk makan. Oleh karena itu, mereka hidup dalam kondisi miskin di sebuah rumah sederhana.
Suatu hari, mereka sedang bekerja di kebun. Sekarang adalah musim mangga. Mereka bekerjasama memanen mangga.
“Huh! Kak, aku lelah. Bolehkah aku beristirahat sejenak?” keluh Rudi sambil menyeka keringat di dahinya. Tahun ini, perkebunan mangga diperluas sehingga panen pun melimpah ruah. Para pemetik buah harus bekerja keras untuk memanen mangga dari setiap pohon.
“Baiklah, kakak juga lelah. Kita bekerja keras s
... baca selengkapnya di Joni dan Galah Istimewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 03 Desember 2017

Sepenggal Lorosae

Sepenggal Lorosae Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Permisi!” Hampir serentak suara di teras depan rumah disertai ketukan di pintu. Pagi itu pandanganku beradu dengan dua orang setelah pintu terbuka.
“Sonia!, om Alfredo!, selamat datang di Indonesia!” sambutku spontan, sembari mempersilahkan masuk.
“Oh terima kasih, kukira kau sudah tak kenal kami lagi, bagaimana dengan bahasa Indonesiaku?” canda om Alfredo.
“Sangat baik tapi perlu latihan lagi.” sahutku dan suara tawa kamipun meledak.

Om Alfredo, aku mengenalnya semenjak masa kanak-kanak di bumi Timor Lorosae. Seorang penduduk berdarah campuran porto tetun yang pernah bertetangga denganku. Bertahun-tahun kami hidup damai berdampingan, apalagi setelah Timor Lorosae diakui menjadi bagian integral Republik Indonesia dengan nama propinsi Timor Timur. Namun sayang sekali kedamaian tersebut tak berlangsung lama. Bermula ketika dimumkannya hasil referendum nasib Timor Timur yang sebelumnya diberikan oleh pemerintah Indonesia. Sungguh mencengangkan!, kubu pro kemerdekaan telah dimenangkan mutlak oleh UNAMET yaitu lembaga bentukan PBB yang bertugas mengawal proses referendum di propinsi ke-27 itu. Referendum terdiri dari dua opsi yaitu pro kemerdekaan dan pro otonomi.

Saat itu 4 September 1999, Sabtu Pahing tepat pukul 09.15 waktu Indonesia Timur. Massapun mengamuk, benturan-benturan fisik berskala besarpu
... baca selengkapnya di Sepenggal Lorosae Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1